Tahun 2017 telah menorehkan beberapa sejarah dalam perkembangan teknologi, terutama gadget dan software. Walau beberapa teknologi baru dikenalkan, namun ada pula yang terpaksa harus dimatikan dengan alasan yang beragam.

 

  1. Ponsel Windows

Seri ponsel pertama yang dikembangkan oleh raksasa teknologi, Microsoft ini dihentikan produksinya kisaran bulan Oktober 2017. Pengumuman ini diberitahukan langsung oleh Joe Belfiore, Vice President Windows 10 dalam akun Twitter resminya. Alasannya, pengembang tidak mendukung platform pada ponsel windows. Kebanyakan dari mereka berfokus pada pengembangan aplikasi iOS dan Android yang memang memiliki banyak pengguna.

 

  1. TV 3D

Nasib TV berteknologi 3 dimensi (3D) harus berakhir di tahun 2017. Alasannya, penjulan televisi jenis ini kian menurun dari waktu ke waktu. Meski pada saat itu produsen televisi 3D sudah memasang harga yang tergolong murah. TV 3D sendiri sebetulnya sempat populer pada tahun 2010. Kala itu, film “Avatar” tengah menjadi topik perbincangan. Alhasil, minat masyarakat mengadopsi TV 3D tergolong tinggi.

 

  1. iPod Shuffle dan iPod Nano

Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa Apple menarik kedua jenis produk itu dari pasaran.

Alasannya, Apple akan menyederhanakan lini pemutar musiknya di satu produk, yakni iPod Touch.   Wajar saja jika kedua perangkat ini ditarik dari pasar. Sebab, iPod shuffle dan iPod Nano tidak dilengkapi dengan kemampuan mengakses internet sehingga sulit diperbaharui.

 

  1. AOL Instant Messenger (AIM)

Setelah 20 tahun populer di kalangan pengguna internet, layanan chatting populer di Amerika ini harus berhenti beroperasi di penghujung tahun 2017, tepatnya pada 15 Desember. Menjamurnya aplikasi perpesanan di smartphone menjadi alasan mengapa AIM harus berhenti beroperasi. Sebab, dalam beberapa waktu terakhir, pengguna AIM mengalami penurunan. Ia hanya memiliki sekitar 10 juta pengguna. Sedangkan Aplikasi lain yang tergolong baru sepeti WhatsApp dan Facebook Messenger memiliki pengguna hingga satu miliar.

 

  1. Google Chrome Apps

Pada Desember 2017, Google telah mematikan toko aplikasi webstore Chrome. Toko aplikasi itu berisi add-on (opsi tambahan) untuk browser Chrome. Namun keputusan ini tidak dilakukan ke semua versi, melainkan pada Chrome yang ter-instal pada sistem operasi   Windows, Mac, dan Linux saja. Sedangkan untuk perangkat yang menggunakan Chrome OS seperti laptop Chromebook, pilihan tersebut masih tersedia. Berdasarkan e-mail yang dilayangkan pada pengembang Chrome, sejumlah add-on yang sudah di-instal di browser Chrome masih bisa digunakan. Namun, fungsinya akan benar benar dihentikan pada kuartal pertama 2018.

 

  1. Google Talk

Google talk mengalami nasib yang sama dengan layanan instant messenger lainnya. Dikenalkan Google pada 2005, fitur ini telah dihentikan operasinya pada 2017. Namun penghentian Google Talk ini tidak semerta-merta terjadi begitu saja. Google telah menyiapkan aplikasi serupa, yakni Google Hangout yang memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan cara yang lebih efektif dan mudah. Produk yang mulai dikembangkan Google sejak 2013 ini tersedia di kolom navigasi Gmail sebelah kiri. Sedangkan untuk versi mobile, Hangout memiliki aplikasi tersendiri.

 

  1. Nintendo Entertainment System (NES Edisi Klasik)

Konsol game legendaris, NES edisi klasik tidak akan diproduksi lagi oleh Nitendo. NES memang berbeda dengan game konsol yan beredar beberapa waktu terakhir. Ia tidak menawarkan grafis yang hidup. Tampilannya juga sangat sederhana. Sama seperti saat pertama kali ia dirilis pada 1985.

Hanya saja, untuk mengikuti perkembangan zaman, konsol ini dilengkapi dengan port HDMI. Dengan begitu, NES masih bisa dimainkan di TV flat yang populer saat ini. Meski sudah dihentikan produksinya, Peminat NES masih cukup tinggi. Semenjak dihentikan produksinya, banyak orang yang masih mencari konsol ini. Bahkan, beberapa pelapak di e-Bay menjual perangkat ini dengan harga yang cukup tinggi.

 

Groove Music

Groove Music Satu lagi aplikasi yang dimatikan oleh Microsoft. Ia adalah Groove music. Aplikasi ini merupakan layanan streaming musik gratis dan berbayar yang diciptakan oleh perusahaan milik Bill Gates. Pada Desember 2017, Groove mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan melanjutkan layanan ini dan akan menghapusnya dari toko penyedia layanan.

 

 

Sumber: www.kompas.com