Pesona alam Indonesia sudah dikenal dunia. Salah satunya adalah keindahan gunung-gunung yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Berada di wilayah ring of fire, Indonesia memiliki begitu banyak gunung berapi aktif maupun tidak aktif yang mampu memikat wisatawan. 

Salah satu acara menikmati keindahan sebuah gunung adalah dengan mendakinya hingga ke puncak. Namun, sebelum melakukan kegiatan pendakian, berbagai persiapan baik secara fisik maupun dari segi teknis harus dibuat matang.

Untuk pendaki pemula, sebaiknya memilih gunung yang memiliki trek jalur pendakian yang mudah agar bisa beradaptasi dengan kondisi alam maupun kondisi fisik saat mendaki. Berikut beberapa gunung yang bisa menjadi pilihan bagi pendaki pemula.

Gunung Papandayan

Gunung Papandayan terletak di wilayah Garut, Jawa Barat. Memiliki ketinggian 2.265 mdpl
, Gunung Papandayan adalah salah satu gunung favorit untuk pemula. Akses transportasi umum untuk menuju titik pendakian cukup mudah dan banyak

Gunung Papandayan juga merupakan gunung yang mempunyai banyak kawah seperti Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Tidak ketinggalan di gunung ini juga terdapat padang Edelweis luas yang dikenal dengan nama Tegal Alun.

Namun, berdasarkan aturan setempat, dilarang memetik bunga Edelweis demi kelestarian bunga langka tersebut.


Selain kawah dan bunga Edeleweis, Gunung Papandayan juga punya kawasan hutan mati yang indah karena tempatnya instagramable dan pemandangan yang keren. 

Untuk mendaki Gunung Papandayan, perlu waktu sekitar 4 hingga 5 jam dengan kombinasi alur tracking yang menanjak dan landai untuk capai puncak. 

Gunung Andong

Memiliki ketinggian 1.762 mdpl, Gunung Andong terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya berada tidak jauh dari Yogyakarta dan cocok buat pendaki pemula. 

Gunung ini menawarkan pemandangan menawan di puncaknya. Selain itu, jalur pendakiannya mudah dan jelas karena sudah dilengkapi sejumlah papan penunjuk jalan. 

Dari base camp sampai ke puncak, hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam. Pendaki bisa melakukan pendakian dalam waktu sehari, alias bisa langsung pulang tanpa perlu bermalam.

Namun demikian, sangat disarankan untuk menginap alias camping di Gunung Andong karena memiliki pemandangan matahari terbit atau sunrise yang luar biasa.

Dari puncak gunungnya, bisa terlihat jelas gunung Sindoro-Sumbing serta gunung Merapi dan Merbabu. Hindari mendaki saat hari libur, karena biasanya banyak diserbu oleh para pendaki.

Gunung Prau

Banyak yang menyebut Gunung Prau ini adalah salah satu gunung dengan puncak terluas di Indonesia. Tidak heran kalau Gunung Prau yang terletak di Dieng, Jawa Timur ini menjadi tempat favorit pecinta alam untuk berkemah sambil menanti matahari terbit yang menawan. 

Saat cuaca cerah, dari kejauhan akan terlihat puncak gunung Sindoro-Sumbing serta gunung Merapi dan Merbabu dari puncak Gunung Prau.

Untuk menuju puncak, jalur pendakian Gunung Prau tersingkat yang bisa dilewati adalah dari base camp Desa Patak Banteng, Dieng. Selama kurang lebih tiga jam perjalanan, anda akan menginjakkan kaki di puncak Gunung Prau yang memiliki ketinggian 2.565 mdpl tersebut.

Gunung Batur

Selain Gunung Agung, ada Gunung Batur di Bali yang tergolong lebih gampang untuk ‘ditaklukkan’ bagi pendaki pemula. Gunung Batur ini berada di daerah Kintamani. Gunung Batur memiliki pemandangan dan Danau Kintamani yang terkenal indah.

Di gunung yang memiliki ketinggian sekitar 1.717 mdpl ini ditemukan salah satu kaldera terindah di dunia dengan Danau Batur sebagai pusatnya. Diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam untuk mencapai puncak. Pemandangan terbaik di puncak Gunung Batur adalah ketika sunrise tiba.

Saat ini sudah ada beberapa paket tur pendakian reguler untuk yang tidak ingin repot atau perlu pemandu selama pendakian.

Gunung Ijen

Gunung Ijen berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan cocok untuk pendaki pemula. Keindahan kawah Ijen bisa dinikmati di gunung dengan ketinggian 2.443 mdpl tersebut.

Kita juga bisa menjumpai penambang tradisional yang melakukan aktivitas penambangan belerang di Gunung Ijen. Untuk pemandangan terbaik, lakukan pendakian sejak dini hari agar bisa menikmati indahnya fenomena api biru yang hanya ada di Kawah Gunung Ijen.

Mendaki Gunung Ijen bisa dimulai dari pos pendakian Paltuding. Dari sana, hanya tinggal memerlukan waktu sekitar 2,5 jam untuk sampai ke puncak. Meskipun cocok untuk pendaki pemula, tetapi harus tetap waspada karena jalurnya yang berpasir dan lumayan curam pada beberapa titik di jalur pendakian.

Sumber: cnnindonesia.com