Diantara semua bangsa yang ada di dunia, mungkin bangsa Israel menjadi bangsa yang paling menarik untuk diteliti. Hal ini karena cerita tentang bangsa Israel sering muncul di kitab suci. Bangsa Israel terdiri dari banyak suku tetapi kemudian terpecah belah sehingga menimbulkan legenda suku bangsa Israel yang hilang. Kesepuluh suku tersebut merupakan bagian dari 12 suku asli Israel atau ibrani di bawah kepemimpinan Yosua yang mengusai Kanaan setelah kematian Nabi Musa. Suku yang hilang itu bernama Asher, Dan, Efraim, Gad, Isakhar, Manasye, Naftali, Ruben, Simeon, dan Zebulon, kesemua anak atau cucu dari Yakub.

 

 

Pada sekitar 926 SM, kerajaan Israel terbelah dua. Sebelumnya, ke-12 suku Israel ini (ditambah suku keimaman Lewi) telah bersatu di bawah kerajaan milik Saul, Daud, dan Salomo. Tapi ketika anak Salomo, Rehabeam naik takhta, sepuluh suku utara memberontak dan memisahkan diri dari kerajaan. Sehingga hanya meninggalkan dua suku yaitu Yehuda dan Benyamin di bawah kendali raja di Yerusalem. Pada 930 SM, 10 suku membentuk Kerajaan independen Israel di utara dan 2 lainnya yaitu Yehuda dan Benyamin, mendirikan Kerajaan Yehuda di selatan. Sejak saat itu, suku-suku Israel dibagi menjadi dua negara, yang kemudian disebut “House of Israel” atau Rumah Israel (sepuluh suku di utara) dan “House of Yehuda” atau Rumah Yehuda (dua suku di selatan).

Setelah penaklukan kerajaan utara oleh bangsa Asyur pada 721 SM, ke 10 suku secara bertahap berasimilasi dengan bangsa lain dan dengan demikian secara perlahan mulai menghilang dari sejarah. Situasi ini berlanjut sampai sekitar 723 SM, ketika pemerintahan Asyur telah menaklukkan seluruh kerajaan Utara. Untuk menjaga agar penduduk di wilayah yang ditaklukkan tetap kondusif, pemerintah Asyur mengeluarkan  kebijakan untuk mengirim para penduduk asli (ke10 suku) ke daerah lain dan tanah yang ditinggalkan mereka akan diisi pendatang baru. Oleh sebab itu ketika House of Israel ditaklukkan, kebanyakan orang yang tergabung dalam sepuluh suku Utara dideportasi dan menetap di tempat lain di kerajaan Asyur, termasuk daerah di dekat Nineveh, Haran, dan daerah yang sekarang menjadi perbatasan Iran-Irak. Sementara daerah yang mereka tinggalkan digantikan oleh penduduk yang berasal dari dekat Babel dan Suriah.

 

Para pemukim baru ini kemudian menikah dengan orang Israel yang tersisa dan mereka kemudian menjadi orang Samaria. Orang Israel yang telah dideportasi ke daerah lain juga menikah dengan penduduk asli daerah tersebut. Asimilasi ini membuat mereka akhirnya kehilangan identitas  dan budaya mereka hilang dari catatan sejarah. Beberapa pendapat menyebut mereka sebagai suku-suku Israel yang hilang.Terdapat legenda yang mengatakan bahwa suku – suku yang hilang ini dikirim hingga ke tempat yang jauh yaitu Nestorian, Mormon, Afghan, Falashas di Ethiopia, Indian Amerika, dan Jepang. Namun demikian, terdapat keyakinan bahwa suatu hari ke Sepuluh Suku Hilang akan ditemukan.(source)