Fenomena suhu udara yang semakin panas, banjir di mana-mana, permukaan air laut yang semakin naik, kutub es yang semakin mencair hingga fenomena alam lainnya yang terjadi saat ini merupakan suatu kondisi yang sangat miris.

Isu mengenai pemanasan global pun bukan sekali dua kali kita dengar yang membuat banyak masyarakat di seluruh penjuru dunia untuk membuat teknologi yang ramah lingkungan sekaligus memiliki manfat yang sangat besar dan bisa mencegah kerusakan alam. Saat ini juga sudah banyak inovasi teknologi ramah lingkungan yang bermanfaat untuk mencegah kerusakan alam yang semakin parah.

Contoh-Contoh Teknologi Ramah Lingkungan

Berikut ini merupakan 10 teknologi ramah lingkungan yang perlu diketahui:

1. Lampu Seumur Hidup

Indonesia memiliki sekelompok mahasiswa cemerlang yang berhasil mengubah bakteri menjadi lampu hemat energi. Mereka adalah mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Lampu hemat energi ini bisa mengatasi persoalan krisis energi.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan energi pun semakin bertambah sedangkan pasokan energi berbasis energi fosil kian menipis. Dilansir dari Tempo.co, sekelompok mahasiswa tersebut memanfaatkan bakteri bioluminescence, bakteri unik dalam tubuh cumi-cumi yang mampu mengeluarkan cahaya berwarna biru. Lampu semakin terang jika jumlah kandungan bakteri ditambah. Lampu ini memiliki keuntungan, yaitu ramah lingkungan dan ekonomis. Bahkan lampu ini dapat dipakai seumur hidup karena bakteri yang mati akan menghasilkan indukan baru.

2. EcoATM

EcoATM merupakan sebuah kios yang berfungsi secara otomatis untuk membeli kembali ponsel bekas dan MP3 player dari pengguna. Jika kita kehabisan uang di tengah bulan, ATM ini bisa menjadi penyelamat. Mesin akan menganalisis kondisi barang dan mencari harga tertinggi di pasaran. Jika setuju, kita bisa mengambil uangnya. Kemudian, ecoATM menjualnya kembali ke pemakai lainnya atau didaur ulang.

Sayangnya teknologi ini belum diterapkan di Indonesia. Jika kejadian, bisa dipastikan akan menjadi teknologi yang digemari banyak orang. Dengan menggunakan mesin ini, kita bisa mencegah bocornya senyawa berbahaya ke tanah sehingga tidak hanya bisa membantu mengatasi finansial, tetapi juga turut berpartisipasi menjaga alam.

3. Kulkas Tanpa Listrik

Kulkas tanpa listrik ini dibuat oleh Arya Nardhana dan Sanika Putra dari SD Al Azhar 14 Semarang. Bahan yang mereka pakai sederhana yaitu styrofoam, pasir, dan air dingin. Lemari kotak dari styrofoam itu diutak atik sehingga bisa menjadi lemari es dan bisa membuat sayuran bertahan hingga 7 hari.

Dilansir dari Detik.com, mereka kemudian mengembangkan ide tersebut dan membuat lemari es tanpa listrik. Ia menjelaskan bahwa cara membuatnya cukup mudah yaitu menyiapkan kotak yang terbuat dari styrofoam. Dalam kotak tersebut diletakkan kaleng biskuit untuk tempat menyimpan buah atau sayur, kemudian di sekelilingnya diberi pasir dan air dingin.

4. Mobil Listrik

Inovasi lainnya yang ramah lingkungan yaitu mobil listrik, karena tidak menggunakan bahan bakar fosil dan tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Perawatan mobil listrik pun juga lebih mudah dan murah dibandingkan mobil lain pada umumnya.

5. Peti Mati yang Mudah Terurai

Peti mati ini dinamakan Ecoffin yang diciptakan oleh perusahaan dari Colorado, Amerika Serikat, dengan menggunakan pelepah pisang, bambu, pandan, kayu pinus, dan bahan lainnya. Inovasi ini ramah lingkungan dibandingkan kremasi dengan kayu bakar biasa karena proses kremasi membutuhkan energi dengan intensitas tinggi dan bisa menghasilkan emisi ke atmosfer.

6. Taman di Atap Rumah

Sumber: Edupaint.com

Jika anda pernah ke Selandia Baru atau ke Islandia pasti anda akan menemukan rumah dengan atap berupa tanaman. Taman di atap ini tidak hanya cantik tapi juga bisa menyerap panas dan mengurangi CO2.

7. Lantai Penghasil Listrik

Jepang menjadi salah satu negara dengan inovasi temaju yang sejak tahun 2008 telah mengembangkan stasiun ramah lingkungan. Area stasiun ini menggunakan lempengan keramik yang memiliki fungsi untuk mengubah tekanan menjadi tegangan listrik. Jadi, semakin banyak orang berlalu lalang, semakin banyak energi yang dihasilkan.

8. Panel Surya

Sumber: Kompas.com

Panel yang terdiri dari sel surya ini telah lama dikenal akan kemampuannya mengubah cahaya menjadi listrik karena sumber terkuatnya berasal dari cahaya matahari. Panel surya juga sering disebut dengan sel photovoltaic yang memiliki arti ‘cahaya listrik.’ Sel ini bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari sehingga membuat arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan. Panel surya bukanlah sebuah penemuan baru, apalagi di negara maju. Namun potensi penghematan energi yang besar membuat penggunaan panel surya ini semakin meluas ke penjuru dunia termasuk Indonesia. Untuk sekali pemasangan instalasi saja, kita sudah bisa mendapat sumber daya energi dalam jangka panjang tanpa meninggalkan limbah maupun polusi.

9. Kincir Angin

Sumber: Pixabay

Angin bisa menjadi sumber energi alternatif yang baik untuk menggantikan bahan bakar fosil. Baling-baling dari kincir akan berputar dan bergerak ketika ada energi angin yang mendorongnya. Selain untuk pengganti bahan bakar fosil, kincir angin juga berfungsi sebagai pembangkit listrik dan membantu penyaluran air dalam imigrasi. Dalam hal pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, kincir angin mampu menjaga kebersihan lingkungan, karena tidak menimbulkan polusi udara sama sekali, berbeda dengan bahan bakar lainnya yang dapat menyebabkan munculnya polusi udara yang berbahaya bagi lapisan atmosfer bumi.

10. Biogas

Kotoran hewan dikenal bisa menghasilkan energi biogas yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Biogas ini merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas fermentasi dari bahan-bahan organik yang tidak hanya berupa kotoran hewan, tetapi juga kotoran manusia dan limbah domestik. Karbon dioksida dan metana merupakan kandungan utama biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik. Biogas ini mampu menghasilkan bahan bakar sekaligus bisa mengurangi limbah buangan.

Source: www.dbs.com