Kita melakukan segala cara untuk bisa ‘ move on’ setelah berakhirnya hubungan asmara. Namun, melihat sang mantan sudah bersama kekasih baru, masih terasa bak menebar garam di atas luka. Meskipun kamu berkata pada diri sendiri bahwa kamu sudah move on, momentum tersebut tidaklah mudah untuk dihadapi. Lantas, jika situasi itu yang terjadi pada kita, apa yang harus dilakukan?

1. Terima bahwa kita belun move on.

Kenyataannya adalah ketika kita merasakan sakit secara emosional, artinya ada perasaan yang belum terselesaikan. Tapi, tak perlu khawatir sebab itu bukanlah masalah. Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk merasa lebih baik adalah menerima bahwa kamu masih memiliki perasaan yang belum terselesaikan. Ketika kamu mengakuinya, percayalah kamu bisa mulai masuk ke proses pemulihan hati.

2. Terimalah kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang membuatnya berakhir.

maka kita akan lebih mudah untuk move on. Jika sang mantan bukanlah orang yang tepat bagi kita, maka kita tidak perlu sedih berkepanjangan ketika memikirkan dia sudah move on.

3. Memaafkan mantan

Hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebebasan dari rasa sakit adalah dengan memaafkan sang mantan. Ketika kita terlarut dalam pengkhianatan lama, maka masih ada ruang di hati kita untuk membuat sang mantan terus membuat kita merasa dikhianati. Memaafkan adalah langkah yang krusial untuk membuang mereka keluar dari sistem kita. Jangan biarkan mantan dan rasa sakit hati yang ditinggalkannya mengontrol masa depan kita.

4. Berterimakasihlah kepada sang mantan karena telah membantu kita untuk belajar dan tumbuh.

Jika tidak disampaikan langsung kita bisa menyampaikannya dalam hati. Kini kita tahu apa saja yang harus dan jangan dilakukan untuk terus menjalani hidup.

5. Luangkan waktu untuk mengubur mimpi masa lalu

Mungkin sudah memikirkan apa yang akan kita lakukan dengan sang mantan (yang dulu masih kekasih kita) di masa mendatang. Termasuk kemungkinan merajut masa depan bersama. Kita tak perlu malu karena pernah memimpikan masa depan yang indah tersebut. Mimpi-mimpi tersebut indah, dan tak masalah jika kita pernah memikirkannya. Luangkan waktu untuk mengingat harapan-harapan tersebut, dan terima kenyataan bahwa harapan tersebut tak akan pernah menjadi kenyataan.

6. Menuliskan dan menguburkan semua ketakutan yang ada.

Akhir dari hubungan adalah sebuah kehilangan. Kita dulu mungkin memiliki sesuatu yang besar dan penting, namun itu semua sudah hilang. Bagi kebanyakan dari kita, rasa hampa karena kehilangan tersebut meninggalkan rasa takut. Misalnya, rasa takut tidak menemukan seseorang yang bisa mendampingi kita lebih baik dari sang mantan. Atau, khawatir bahwa mantan kita sebetulnya adalah jodoh, namun kita tak akan pernah mendapatkannya kembali. Tulis semua ketakutan yang pernah muncul di hati dan lalu kuburlah. Sebab, ketakutan-ketakutan tersebut adalah pikiran yang tidak rasional dan bisa membuat gila. Tidak ada orang yang bisa melihat masa depan. Jangan pernah membiarkan diri kita stres karena memikirkannya.

7. Menuliskan mimpi-mimpi yang baru untuk diri sendiri.

Orang-orang yang bahagia selalu melakukan sesuatu hal untuk maju, tak peduli seberapa kecil usaha tersebut. Jadi, luangkan waktu untuk diam dan berpikir tentang masa depan apa yang kita inginkan. Jangan terlalu fokus pada siapa yang kita harapkan mendampingi kita, namun fokus pada hal apa yang ingin kita capai.

Sumber: www.kompas.com