Mari kita awali pembahasan ini dengan pertanyaan dari manakah asal peta bumi bola atau bumi datar? Bisakah di pertanggungjawabkan?

Asal-usul peta bumi bola dan peta bumi datar
Mari kita cek situs dari USGS (United State Geological Survey) di https://www.usgs.gov/. Ini adalah lembaga resmi USA udah beroperasi 137 thn dengan jumlah karyawan 8,670 orang dan dengan anggaran puluhan triliun pertahun. Bisa dibilang USGS adalah lembaga survey geologi paling kredibel di dunia saat ini. USGS mengatakan bahwa “Peta bumi datar merupakan dasar yang paling akurat untuk membuat peta Atlas AS, untuk menentukan arah penerbangan dan arah antena”.

Selain itu USGS juga mengatakan “Bahwa peta bumi datar dijadikan dasar pembuatan logo PBB thn 1945” dan Ini adalah bukti yang tak terbantahkan.

Anda juga bisa cek situs wikipedia di sini https://en.wikipedia.org/wiki/Azimuthal_equidistant_projection

Diterangkan bahwa peta bumi datar yang di proyeksikan dengan metode Azimuthal Equidistant membuat jarak pada bumi bola benar secara proporsional. Artinya peta yang sebenarnya adalah peta bumi datar itu, disebut pula bahwa rumus matematika yang di gunakan, pertama kali di kemukakan oleh Al-Biruni cendekiawan muslim yang hidup 11 abad yang lalu.

Bukti bentuk bumi datar di dunia penerbangan
Pertanyaan paling umum selanjutnya adalah jika bumi datar bagaimana mungkin melakukan penerbangan dunia dari barat ke timur, kembali lagi ketempat semula?

Berdasarkan keterangan dari USGS, kita telah mengetahui bahwa garis khatulistiwa yang seperti gambar diatas adalah proyeksi Azimuthal Equidistant dari garis khatulistiwa yang aslinya.

Kutub utara ada di tegah lingkaran, Jadi jika jarum kompas selalu meunjuk utara, berarti jarum kompas selalu menunjuk pusat lingkaran bumi.

Keanehan jalur penerbangan dengan peta bumi bola
Jalur penerbangan diselatan katulistiwa tidak masuk akal bila menggunakan peta bumi bulat, tapi akan masuk akal kalo mengunakan peta bumi datar. Anda bisa cek sendiri di situs penyedia penerbangan.
Salah satu yang kami dapatkan adalah perjalan dari Santiago Chili (America Selatan) ke Johanessburg (Afrika Selatan). Jika kita ambil jarak lurus dipeta globe, seharusnya memakan waktu 12 jam penerbangan dengan rute sebagai berikut.

Tapi di seluruh maskapai penerbangan, rute tersebut tidaklah ada dan tidak pernah ditawarkan.
Yang ada dari Santiago Chili harus transit dulu ke Senegal baru setelah itu ke Johanessburg, dan ini memakan waktu 19 jam.

Bila rute diatas diperhatikan, rute perjalanannya tampak tidak masuk akal. Namun jika dibandingkan dengan menggunakan peta bumi datar, semuanya jadi sangat masuk akal, karena rute tersebut merupakan garis lurus. Perhatikan gambar ini!

Satu contoh lagi perjalanan dari Johanesburg (Afrika Selatan), ke Sidney (Australia), jika di ambil garis lurus dengan peta globe seharusnya memakan waktu 11 jam.

Namun sama seperti perjalanan yang saya telah jelaskan sebelumnya, rute itu tidak ditawarkan oleh maskapai penerbangan manapun dan yang ada dari Johannesburg harus ke Dubai dulu baru setelah itu ke Sidney memakan 18 jam dan ini sangat tidak masuk akal.

Sementara dengan menggunakan peta bumi datar jalurnya tampak hampir lurus dan lebih masuk akal.

Penerbangan beralasan harus dilakukan transit untuk menjemput penumpang, tapi menurut logika dan dan sudut pandang bisnis, tetap saja tidak mungkin jika jalurnya tidak masuk akal. Bagaimana menurut anda?
Bukti yang lebih telak adalah pemberitaan di Dailymail pada tanggal 8 Oktober 2015. Pada penerbangan China Airlines dari Bali ke LA pesawat mendarat di Alaska secara emergency karena ada wanita yang mau melahirkan.

Sementara di bumi datar petanya seperti ini:

Mana yang lebih masuk akal jika memang harus dilakukan pendaratan emergency? Mana yang lebih masuk akal menurut anda?
Source : www.melinweb.com