Presiden ke-26 Amerika Serikat, Teddy Roosevelt, pernah berkata, “Perbandingan adalah pencuri sukacita.”

Mungkin, tanpa sadar, anda pernah membandingkan diri anda dengan orang lain? Wajar saja, sebab di dunia modern ini, hidup orang lain hanya berjarak satu “klik” teknologi.

Akan tetapi, sebaiknya anda tidak membandingkan diri dengan orang lain sepanjang waktu.

 

  1. Media sosial bukanlah hal yang nyata

Tidak selamanya apa yang ada di dalam media sosial itu sesuai dengan kenyataan. Kadang kala, media sosial itu pun menipu.

Sebuah studi yang diterbitkan Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa orang cenderung mengungkapkan emosi positif dibandingkan dengan sisi negatifnya.

Bila seseorang tampak sempurna di media sosial, belum tentu kehidupan nyata mereka juga sempurna.

 

  1. Tanpa disadari, anda sebenarnya lebih baik

Orang lain bisa saja terlihat lebih baik daripada anda.

Namun, jangan lupa bahwa di luar sana ada banyak orang dengan kondisi atau keadaan yang lebih buruk daripada anda.

 

  1. Lakukan yang terbaik dari diri anda

Janganlah menjadi seseorang yang tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Sebab, setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

Seperti yang dikatakan oleh Meredith Fineman, CEO FinePoint melalui Fast Company, “Anda benar-benar unik dan begitu juga dengan pengalaman dan pandangan anda. Hal ini membuat anda tak ternilai dan keren.”

Fineman melanjutkan, “Jadilah versi terbaik diri anda karena sekeras apa pun anda berusaha, anda tidak bisa menjadi orang lain.”

 

  1. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain merupakan hal yang buruk

Jika anda terus-menerus membandingkan diri sendiri dengan orang lain, hal ini akan berakibat buruk bagi diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.

Sebuah studi yang ditulis oleh Stephen R Swallow dan Nicholas A Kuiper di Clinical Psychology Review menemukan bahwa membandingkan diri sendiri dan orang lain menyebabkan depresi.

Lebih lanjut, studi yang dipublikasikan di Elsevier oleh Jennifer Dunn, Nicole E Ruedy, dan Maurice E Schweitzer juga menemukan bahwa hal ini menyebabkan anda sulit percaya dan dipercaya oleh orang lain.

 

  1. Setelah menyadari, bawa diri menjadi orang yang lebih bahagia

Sebaiknya, anda memikirkan kebahagiaan diri anda sendiri. Jangan sampai anda menghancurkan mimpi anda. Sebab, rasa bahagia memiliki berbagai manfaat positif, termasuk jantung yang sehat, berdasarkan penelitian Happify.

Lalu, orang yang bahagia juga cenderung lebih baik dalam membuat pilihan hidup.

 

 

Sumber: www.kompas.com