Otak adalah organ yang sangat penting dari tubuh manusia. Otak berfungsi sebagai pusat pikiran, dan emosi serta memungkinkan manusia untuk menafsirkan dan berinteraksi dengan dunia sekitar.

1. Penggunaan Ganja

Sebagian orang memilih memakai ganja sebagai cara mereka untuk merasa lebih rileks, santai dan bebas dari rasa sakit. Sayangnya, ganja juga dapat memicu kerusakan memori. Sebuah penelitian telah menemukan efek penggunaan ganja terhadap fungsi memori. Penelitian telah menunjukkan bahwa otak yang terpapar ganja pada usia muda menunjukkan beberapa dampak pada fungsi kognitif mereka di kemudian hari.

2. Kebiasaan Melamun

Melamun dan berkhayal mampu menurunkan kualitas hidup anda. Cegah dengan cara berikut:

Menjaga otak tetap aktif tentu penting untuk kelangsungan hidup manusia. Otak membutuhkan input dan informasi baru untuk diproses agar dapat terus membangun dan memperkuat koneksi.

Semakin sering otak, terutama otak yang lebih tua, bekerja untuk beralih antara keadaan fokus dan tidak fokus, maka akan semakin sulit untuk terus beralih. Semakin jauh pikiran anda bergerak dari tempat anda berada sekarang, semakin besar efeknya, dan semakin sulit untuk mengingat apa yang terjadi sebelum lamunan.

3. Tidak Konsumsi Obat Saat Sakit

Darah sangatlah penting bagi otak. Otak manusia membutuhkan aliran darah dan gula yang konstan untuk tetap berfungsi dengan baik, dan gangguan atau perubahan apa pun dalam aliran darah dapat memiliki efek yang signifikan.  Jika seseorang didiagnosis menderita hipertensi atau diabetes, ada kemungkinan mereka minum obat setiap hari untuk menjaga kesehatannya. Jika mengonsumsi obat lebih dari dosis yang diberikan, hal itu dapat menyebabkan kerusakan dini pada otak dan pembuluh darah.

4. Mengurung Diri di Rumah

Tahukah anda bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman adalah hal yang penting bagi otak?

Bersosialisasi dapat memperkuat otak dan mengurangi risiko demensia. Bagaimana cara kerjanya? Memiliki hubungan sosial yang positif meningkatkan kesehatan mental, sehingga meningkatkan pandangan kita dan mengurangi risiko depresi, yang tentunya diketahui memiliki efek negatif pada otak. Terlibat aktif dengan orang lain juga membantu meningkatkan daya ingat dan keterampilan kognitif anda. Yang lebih baik adalah jika anda menggabungkannya dengan kegiatan fisik. Pergi berjalan-jalan dengan teman.

5. Sering Begadang

Kita mungkin sering mengingkarinya, ketika kita memutuskan untuk menunda tidur. Namun pada akhirnya, manusia memang tetap membutuhkan tidur. Tidur adalah hal yang baik karena membantu membentuk ingatan baru dan membuat saluran baru di otak. Tidur juga membantu menghilangkan racun yang menumpuk di otak kita saat kita terjaga. Orang dewasa rata-rata membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur. Sayangnya, tuntutan hidup harus masuk dan membuat tidur terasa tidak begitu penting.

Kurang tidur dapat menyebabkan kerusakan otak yang berlangsung lama. Depresi dapat mulai terbentuk, yang selanjutnya dapat memicu timbulnya imnosia. Kurang tidur juga dapat meningkatkan nafsu makan, yang dapat membuat orang makan lebih banyak (berpotensi manis) dan menimbulkan obesitas.

6. Konsumsi Banyak Gula

Mengonsumsi banyak kandungan gula ternyata tak hanya timbulkan obesitas tapi juga dapat mengembangkan resistensi terhadap insulin. Sayangnya, jika asupan gula menyebabkan perubahan kadar insulin, maka itu dapat mengubah cara sel menggunakan dan menyimpan gula. Perubahan ini akan memengaruhi bagaimana neuron bereaksi terhdap gula.

7. Terlalu Banyak Konsumsi Alkohol

Studi menunjukkan bahwa dua gelas alkohol dalam sehari adalah jumlah maksimum yang masih dalam batas wajar.

Namun jika terlalu banyak, ada banyak hal yang dapat terjadi. Darah tinggi, serangan jantung dan stroke adalah potensi penyakit yang bisa disebabkan alkohol. Otak sangat membutuhkan aliran darah yang baik dan stabil agar dapat berfungsi dengan baik. Jika terlalu banyak mengonsumsi alkohol, otak juga akan mengalami dampak buruknya.

8. Kebiasaan Merokok

Efek buruk nikotin yang terkandung dalam rokok ternyata tidak hanya mempengaruhi fungsi paru-paru, tapi juga termasuk kerja otak. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang merokok, rata-rata, memiliki korteks yang lebih tipis daripada mereka yang tidak merokok. Korteks (alias korteks serebral) adalah bagian otak yang memproses memori, bahasa, dan persepsi. Saat korteks menyusut, kemampuan otak di area itu juga menyusut.

Source: www.liputan6.com