Sindrom Sheehan adalah sebuah kondisi yang membahayakan nyawa ketika seorang wanita kehilangan darah dalam jumlah yang banyak saat melahirkan. Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi ketika anda mempunyai tekanan darah yang rendah selama atau setelah melahirkan. 

Akibatnya, oksigen tubuh menurun drastis dan dapat merusak kelenjar hipofisis. Kerusakan tersebut akhirnya disebut sebagai Sheehan Syndrome

Gejala Sindrom Sheehan

Gejala yang ditimbulkan oleh sindrom sheehan sebenarnya cukup beragam dan muncul secara perlahan. Akan tetapi, pada beberapa kasus, gejala dari penyakit ini juga dapat langsung terlihat, seperti tidak dapat menyusui.

Seperti yang dilansir dari laman Mayo Clinic, gejala dari Sheehan syndrome terjadi karena hormon yang diproduksi kelenjar hipofisis terlalu sedikit. Ini dia beberapa gejala dari sindrom sheehan:

  • kesulitan memberikan ASI atau tidak bisa sama sekali
  • jarang menstruasi, hingga tidak sama sekali
  • tidak dapat menumbuhkan kembali bulu kemaluan yang sudah dicukur
  • demam 
  • rendahnya tekanan darah dan gula darah 
  • kemampuan otak menurun
  • mengalami kenaikan berat badan dan sulit merasa tetap hangat akibat hipotiroid
  • detak jantung tidak beraturan
  • ukuran payudara menyusut

Kebanyakan wanita berpikir bahwa gejala yang timbul akibat penyakit ini disebabkan oleh hal lain. Misalnya, demam biasa terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. 

Bahkan, ada beberapa orang yang menderita sindrom sheehan yang tidak mengalami gejala apapun karena semuanya tergantung pada kerusakan kelenjar di bawah otak. Hal ini dikarenakan ada beberapa wanita yang hidup bertahun-tahun dan merasa baik-baik saja. Padahal, kelenjar hipofisisnya tidak berfungsi dengan baik. 

Penyebab Sindrom Sheehan 

Setelah mengenali gejala apa yang timbul dari penyakit yang terjadi pada ibu yang melahirkan ini, sudah saatnya untuk mengetahui apa penyebabnya. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sindrom yang satu ini disebabkan oleh kehilangan banyak darah atau memiliki tekanan darah yang sangat rendah saat atau setelah melahirkan. 

Jumlah darah yang berkurang sangat banyak, dapat merusak kelenjar hipofisis dan menghancurkan jaringan yang menghasilkan hormon. Akibatnya, kelenjar tersebut tidak dapat bekerja dengan baik. 

Hormon hipofisis beperan sebagai pengatur sistem endokrin, memberikan sinyal pada kelenjar lain untuk menaikkan atau menurunkan produksi hormon. Produksi hormon tersebut berguna untuk mengontrol metabolisme, kesuburan, tekanan darah, hingga produksi ASI. 

Jika hormon ini berkurang, tentu akan berdampak pada sistem tubuh secara keseluruhan. 

Biasanya, wanita yang hamil anak kembar dan memiliki masalah pada plasenta, risiko perdarahan saat melahirkan jauh lebih besar. Hal tersebut bisa berujung pada sindrom Sheehan. 

Faktor-Faktor Risiko

Sebenarnya, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom Sheehan berkaitan erat dengan darah. Maksudnya, setiap kondisi yang dapat membuat anda pendarahan yang parah atau menurunkan tekanan darah selama persalinan dapat meningkatkan risiko tersebut. 

Akan tetapi, pendarahan merupakan komplikasi saat persalinan yang jarang terjadi, sehingga sindrom Sheehan termasuk penyakit yang cukup langka. Bahkan, risiko ini dapat berkurang jika anda mendapatkan perawatan yang intensif selama proses dan setelah melahirkan. 

Pilihan Pengobatan untuk Sindrom Sheehan

Lantaran sindrom ini mengganggu produksi hormon yang dapat merusak sistem tubuh, pilihan pengobatannya pun seputar pada terapi penggantian hormon. Terapi penggantian hormon ini berlangsung seumur hidup untuk memenuhi hormon yang anda lewatkan. 

Ini dia beberapa pengobatan yang biasa direkomedasikan untuk mengatasi Sheehan Syndrome

  • Kortikosteroid untuk menggantikan hormon adrenokortikotropik
  • Estrogen 
  • Levothyroxine untuk meningkatkan produksi hormon tiroid
  • Pertumbuhan hormon untuk menjaga massa tulang dan menjaga kadar kolesterol

Sindrom sheehan mungkin termasuk penyakit yang langka, namun tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter jika anda merasa ada gejala-gejala pada tubuh yang sesuai dengan sindrom tersebut.

Source: hellosehat.com