Menjaga sistem kekebalan tubuh harus selalu menjadi prioritas selama pandemi.  Sistem imun yang kuat membantu tubuh menangkal virus seperti Covid-19 atau setidaknya membuat durasi penyakit lebih singkat. Penyakit kronis atau penyakit autoimun adalah faktor risiko paling jelas yang dapat mengganggu kekebalan tubuh seseorang. Namun, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang juga dapat melemahkan kekebalan tubuh kita.

Ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan, yang merujuk kepada pelemahan sistem kekebalan tubuh, di antaranya:

1. Gampang masuk angin 

Dokter dan ahli imunologi integratif, Heather Moday, M.D. mengatakan, untuk populasi umum, orang yang lebih sering sakit karena pilek atau flu, atau bahkan pneumonia, biasanya mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang dewasa biasanya mengalami dua sampai tiga kali pilek per tahun, dan kebanyakan pulih dalam tujuh sampai 10 hari. Kondisi tersebut dianggap normal. Pada orang sehat, banyak waktu yang diperlukan tubuh untuk mengembangkan antibodi dan melawan penyakit. Tetapi, jika kamu membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih atau sering masuk angin, infeksi sinus, infeksi telinga, atau infeksi apa pun, artinya sistem kekebalan tubuhmu sedang berjuang untuk mengimbangi.

2. Sering lelah dan tidur tidak konsisten

Mengabaikan anjuran untuk tidur 7-8 jam setiap malam akan merugikan kesehatan, termasuk lemahnya fungsi kekebalan tubuh. Melatonin, hormon yang dilepaskan tubuh ketika malam dan membuat kita mengantuk, sebenarnya adalah mediator kekebalan yang sangat penting. Melatonin menyebabkan sel kekebalan tertentu melepaskan sitokin, yang berfungsi mengaktifkan sel kekebalan untuk melawan infeksi. “Jadi ketika kita tidur, kita sering mengalami lebih banyak perekrutan dan aktivitas sel darah putih tertentu seperti makrofag dan neutrofil, dan sel pembunuh alami (NK), yang merupakan antivirus dan anti kanker,” ungkap Moday. Sebaliknya, kurang tidur justru dapat menekan aktivitas sel-sel ini, dan memicu respons antibodi yang kurang kuat.

3. Stres

Stres kronis dapat mengurangi kerja sel-sel kekebalan tertentu dan mencegah tubuh meningkatkan respons antibodi yang optimal. Stres berlebih juga meningkatkan hormon stres atau kortisol dipompa berlebih melalui sistem tubuh, dan kondisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh di dinding usus. Jika kondisi ini terjadi, virus dapat lebih mudah menyerang melalui lapisan saluran usus.

4. Depresi atau baru merasakan kehilangan

Depresi dan kesedihan adalah contoh lain dari pemicu stres emosional yang dapat merusak fungsi kekebalan.

Menurut Horwitz, sel-sel penting yang berperan dalam imunitas menjadi tidak begitu responsif dalam periode stres atau kesedihan yang ekstrem. Jika sedang depresi atau mengalami kesedihan, cobalah menjalani gaya hidup yang lebih sehat, seperti olahraga teratur dan makan makanan bergizi untuk meningkatkan kesehatan mental serta mengurangi stres emosional. Jika perlu, cari bantuan psikolog atau psikiater.

5. Pola makan tinggi gula dan karbohidrat sederhana

Menurut ahli gizi dan pendidik diabetes bersertifikasi, Ali Miller ada dua mekanisme dalam sistem kekebalan tubuh yang terhalang karena peningkatan gula darah. “Saat gula darah melonjak, fungsi sel darah putih berkurang, dan ini memengaruhi kemampuan sistem kekebalan tubuh kita untuk melawan patogen,

Sumber: www.kompas.com