Diabetes adalah kondisi tingginya kadar gula dalam darah yang disebabkan oleh rendahnya hormon insulin atau karena akumulasi glukosa pada darah. Penderita diabetes biasanya memiliki gejala seperti sering buang air kecil, sering haus, dan sering merasa lapar.

Tidak adanya asupan cairan selama puasa bisa mengakibatkan dehidrasi, begitu juga dengan fluktuasi kadar gula. “Puasa untuk waktu yang cukup panjang dan makan 2-3 kali dalam rentang waktu yang singkat memiliki efek yang cukup besar pada kadar gula dalam darah,” kata Rakesh Kumar Prasad, Konsultan Senior (Departemen Endokrinologi) di Fortis Hospital, Noida.

Menjalankan puasa bagi penderita diabetes beresiko terkena hypoglycemia dan hyperglycemia. Hypoglycemia adalah penurunan kadar gula darah secara drastis, yang menyebabkan kejang dan hilangnya kesadaran (pingsan). Sedangkan hyperglycemia adalah kondisi naiknya kadar gula darah yang menyebabkan kemampuan penglihatan berkurang, sakit kepala, mudah lelah, dan mudah haus.

Menurut Dr. Faharna bin Lootah, Internist di Imperial College London Diabetes Centre mengatakan, bahwa penderita diabetes tipe 1 memiliki resiko lebih besar dari pada penderita diabetes tipe 2.

Bila anda adalah seorang muslim yang ingin melaksanakan puasa tapi memiliki riwayat atau menderita diabetes baik itu tipe 1 maupun tipe 2, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter, apakah tubuh anda cukup sehat dan siap menjalankan ibadah puasa.

Dan berikut ini sedikit tips bagi anda penderita diabates yang tetap menjalankan ibadah puasa dan telah disetujui serta dalam pengawasan dokter:

  1. Hindari Makan Dalam Porsi Besar saat Buka Puasa

Makan dalam porsi besar saat buka puasa berpotensi menimbulkan post-meal hyperglycemia atau melonjaknya gula darah setelah makan. Lebih baik makan sedikit atau secukupnya beberapa kali dengan interval waktu tertentu.

Misalnya, saat berbuka puasa, makanlah secukupnya, dua atau tiga jam setelahnya makan lagi dengan porsi sedikit. Dengan begitu gula darah bisa kembali stabil secara perlahan. Atur porsi gula atau makanan manis yang akan anda konsumsi, jangan terlalu banyak. Dan jangan makan terburu-buru agar pencernaan dapat bekerja dengan baik.

  1. Konsumsi Makanan yang Sehat, Segar, dan Bergizi

Atur menu makan anda saat berbuka. Jangan mengonsumsi makan-makanan kaleng yang telah diawetkan, ataupun terlalu banyak makan goreng-gorengan. Selain itu konsumsi juga buah-buahan, sayuran, dan yoghurt tanpa pemanis.

  1. Kurangi Mengonsumsi Gula

Terlalu banyak mengonsumsi gula, baik itu gula pasir, gula jawa, bahkan madu dari makanan maupun minuman anda akan memicu naiknya gula darah. Sesendok atau dua sendok teh gula pun sudah cukup untuk minuman berbuka puasa anda.

Atau bila anda ingin sesuatu yang manis, gunakan pemanis buatan yang memang diperuntukkan bagi penderita diabates. Gula ini bisa anda dapatkan di mini market terdekat. Selain itu, hindari meminum minuman berkafein.

  1. Makan Makanan Berkabohidrat & Berprotein

Karbohidrat yang bisa didapatkan dari makanan yang mengandung fiber/serat akan melepaskan energi secara perlahan di dalam tubuh. Sehingga akan memberi cukup energi untuk beraktifitas di pagi hingga sore hari.

Contoh makanan yang dimaksud antara lain roti gandum, sereal oat, dan nasi merah. Makan nasi bisa dimakan bersama makanan bernutrisi dan berprotein lainnya seperti kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah, kentang, dan daging. Pilih daging yang tidak memiliki banyak lemak, dan atur porsinya seseimbang mungkin.

Jika anda penderita diabetes tipe 2, akan lebih baik mengganti beras anda dengan beras merah karena mengandung lebih sedikit gula, dan mengonsumsi roti gandum serta sayuran sebagai makanan ringan. Utamakan makanan berkabohidrat kompleks dan berprotein untuk dikonsumsi saat menjelang batas akhir sahur.

  1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Manfaatkan waktu yang ada selama berbuka hingga sahur untuk meminum cukup banyak air putih setelah seharian tidak mendapatkan asupan air. Air sangat penting untuk peredaran darah, kadar gula, meningkatkan konsentrasi, hingga menjaga kelembaban kulit.(source)