Terkadang, tidak peduli seberapa dekat kamu dengan seseorang, temanmu bisa mengatakan atau melakukan sesuatu yang menyakitkan. Biasanya tanpa dimaksud (walaupun bisa jadi disengaja), tetapi sering kali hal ini terasa lebih menyakitkan karena dia temanmu. Cobalah belajar mengendalikan reaksimu dan komunikasi dengan temanmu untuk membantu memperbaiki pertemanan dan melupakan apa yang telah terjadi di antara kalian.

1. Teruslah tenang.

Kamu mungkin tidak bisa mengendalikan perasanmu, tetapi kamu bisa mengendalikan cara kamu menanggapi. Mengendalikan apa yang kamu lakukan dan katakan dalam situasi tegang bisa membantu memperkecil kemungkinan situasi berujung kepada argumen yang panas.

Kenali amarahmu. Penting untuk mengetahui perasaanmu jika kamu berharap untuk menjauh dari perasaan-perasaan ini.

Saat amarah membuatmu berbicara atau bertindak, kemungkinan kamu pun mengatakan atau melakukan sesuatu yang sama menyakitkannya kepada temanmu. Dengan menyadari pikiran dan perasaan, kamu pun bisa menghindari perdebatan yang panas.

2. Menjauhlah dari keadaan ini.

Jika kamu bisa pergi dari keadaan ini, walaupun sementara saja, sebaiknya kamu melakukannya. Berjalan-jalan bisa menjernihkan pikiran dan memberikan waktu kepadamu untuk menenangkan diri. Hal ini juga bisa memberikan waktu kepada teman kamu untuk menenangkan diri dan memikirkan bagaimana dia menyakiti.

Berbicara/bertindak saat marah juga bisa berujung kepada perdebatan yang merusak hubungan. Ingatlah bahwa kamu tidak bisa menarik kembali kata-kata yang kamu ucapkan saat marah, tetapi kamu bisa memilih untuk berbicara atau tidak.

Beri tahu temanmu bahwa kamu mau pergi dulu untuk menenangkan diri, tetapi kamu akan kembali. Jika tidak, bisa-bisa temanmu merasa cemas ketika melihat kamu pergi mendadak.

Pastikan kamu berjalan di tempat yang aman. Jangan berjalan di dekat jalan tol, misalnya, atau tempat yang berbahaya bagi pejalan kaki.

3. Gunakan metode untuk menenangkan diri.

Mungkin kamu bisa pergi berjalan-jalan sejenak atau meninggalkan ruangan selama beberapa menit, gunakan waktu ini untuk fokus kepada strategi untuk menenangkan diri. Tampik godaan untuk memikirkan bagaimana temanmu menyakiti , dan alih-alih cobalah fokus untuk menenangkan diri secepatnya.

Bernapaslah dalam-dalam. Ambil napas dalam-dalam melalui diafragma (di bawah tulang rusuk) alih-alih mengambil napas pendek dari dada agar kamu bisa bernapas lebih perlahan dan lebih tenang

Coba pikirkan sesuatu yang lebih menenangkan atau menyenangkan untuk mengambil fokusmu dari perasaan frustrasi ini.

Katakan kalimat-kalimat yang menenangkan seperti, “Aku bisa tenang jika bernapas” atau “Dalam waktu enam bulan semua ini bukanlah masalah,” untuk membantumu menjauhi amarah dan benci

Sumber: www.wikihow.com